Makalah Kerajaan Islam di papua (kerajaan soilolof)
Makalah Kerajaan Soilolof
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih ke Bapak Sujarwo guru Sejarah indonesia atas bantuan dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Dan
harapan saya semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Karawang, 16 Maret 2016
Vikha Tri Vicika
X RPL 2
Daftar Isi
Kata
Pengantar..............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB 1 Kerajaan Soilolof...............................................................................................1
A. Sejarah Singkat...........................................................................................1
B. Wilayah.......................................................................................................1
C. Struktur
Pemerintahan...............................................................................1
D. Raja.............................................................................................................2
E. Peninggalan................................................................................................2
Kesimpulan...................................................................................................................3
Daftar
Pustaka..............................................................................................................4
BAB. 1
Kerajaan
Soilolof
A. Sejarah Singkat
Nduvin
dinobatkan sebagai Raja setelah kematian Woran. Beliau memindahkan Kerajaannya
dari Borombouw di Pulau Adi ke E’man, yang di kemudian hari dikenal sebagai Kaimana. Nduvin menikah dengan putri Wai dari Bonggofut
marga Ai yang berasal dari Gunung Natau di Franyau yang bernama Mimbe Werifun.
Akibat perkawinan tersebut maka terjadi pembayaran harta yang cukup besar yang
disebut Vanggim.Kerajaan Sailolof bertempat di
desa Sailolog, selatan Salawati dan satiu dari empat kerajaan di Pulau Raja
Ampat, Papua.
B. Wilayah
Wilayah Sailolof berada di kawasan Kepala Burung (Pulau Katimin, sepanjang Sele Strain, Seget, Gisim, Kalabar), Pulau Salawati, di barat Pulau Batanta, Pulau Meoskapal dan pulau Kofiau. Saat ini, bekas wilayah Sailolof dipenuhi oleh distrik Seget, di selatan Sorong, Misol dan Berau.
C. Struktur Pemerintahan
a. Struktur pemerintahan pusat kerajaan soilolof,Antara lain
B. Wilayah
Wilayah Sailolof berada di kawasan Kepala Burung (Pulau Katimin, sepanjang Sele Strain, Seget, Gisim, Kalabar), Pulau Salawati, di barat Pulau Batanta, Pulau Meoskapal dan pulau Kofiau. Saat ini, bekas wilayah Sailolof dipenuhi oleh distrik Seget, di selatan Sorong, Misol dan Berau.
C. Struktur Pemerintahan
a. Struktur pemerintahan pusat kerajaan soilolof,Antara lain
1. Fun Kalana:
gelar tradisional yang
digunakan monarki Sailolof. Dalam tugasnya, Kalana dibantu beberapa staf
istana, yaitu Sawoi (punggawa raja), Kapitin (kepala bidang logistik), Punta
(asisten khusus di bidang komunikasi).
2. Rat adat:
2. Rat adat:
lembaga yang memiliki
otoritas untuk memutuskan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan istana, membentuk
peraturan, memberi arahan pada Kolano dan mengurusi hal-hal keagamaan. Lembaga
ini dipimpin oleh Kolano dan tersusun atas petugas kerajaan sebagai
berikut:
- Jojou: pembantu Kalana yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
- Jojou: pembantu Kalana yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
kerajaan
dengan koordinasi dari istana.
- Ukum: petugas kerajaan untuk urusan peraturan.
- Dumlaha: petugas istana untuk mengatur perayaan adat tradisi.
- Mirino: petugas kerajaan untuk mengumpulkan pajak.
- Sudasmoro: petugas kerajaan untuk mengubah beberapa kewajiban khusus terkait
- Ukum: petugas kerajaan untuk urusan peraturan.
- Dumlaha: petugas istana untuk mengatur perayaan adat tradisi.
- Mirino: petugas kerajaan untuk mengumpulkan pajak.
- Sudasmoro: petugas kerajaan untuk mengubah beberapa kewajiban khusus terkait
hal-hal supranatural.
b. Struktur pemerintahan daerahkerajaan soilolof,Antara lain
Kepala pemerintah daerah adalah Marinpnu sebagai kepala desa dan Ulison sebagai kepala klanb
Kepala pemerintah daerah adalah Marinpnu sebagai kepala desa dan Ulison sebagai kepala klanb
D. Raja
Daftar nama
eaja kerajaan soilolof ,Antara Lain
* …. – ….: Umis I Imaga
* …. – ….: Umis II Basir Onin
* …. – ….: Umis III Woran
* 18.. – 1898: Umis IV Nduvin
* …. – ….: Umis II Basir Onin
* …. – ….: Umis III Woran
* 18.. – 1898: Umis IV Nduvin
* 1898 – 1923: Umis V
Naro’E
* 1923 – 1966: Umis VI Achmad Aituarauw
* 1966 – 1980: Umis VII Muh Achmad Rais Aituarauw (+1980)
* 1980 – …: Umis VIII Abdul Hakim Achmad Aituarauw
* 1923 – 1966: Umis VI Achmad Aituarauw
* 1966 – 1980: Umis VII Muh Achmad Rais Aituarauw (+1980)
* 1980 – …: Umis VIII Abdul Hakim Achmad Aituarauw
E. Peninggalan
Masjid Agung Baiturrahim merupakan
peninggalan kerajaan islam di papua dan lebih akrab disebut sebagai Masjid
Kaimana. Bentuk arsitek bangunan masjid ini cukup indah, sehingga menarik para
wisatawan untuk mengambil gambar masjid kaimana. Masjid peninggalan kerajaan
Islam Papua ini dapat dilihat di Kampung Sran, Kabupaten Kaimana, Provinsi
Papua Barat
Masjid Kaimana terletak tak jauh dari pelabuhan besar Kaimana. Bagian bangunan masjid ini memiliki delapan pilar berpucuk warna emas mengelilingi satu kubah utama dengan balutan warna senada. Warna bangunan masjid didominasi warna putih. Pemandangan sekitar masjid terdapat pemandangan laut serta rumah-rumah penduduk. Masjid sudah dipugar beberapa kali sehingga masih terlihat apik hingga saat ini.
Dari laman resmi Kementrian Pariwisata Masjid Agung Baiturrahman Kaimana disebut sebagai salah satu sisa peninggalan kerajaan Islam Sran Eman Muun. Kerajaan Islam yang pernah Berjaya di Pulau Adi, Laut Arafuru. Peninggalan-peninggalan lain seperti istana dan benteng tidak dapat ditemui lagi karena telah dihancurkan oleh bangsa barat saat masa penjajahan.
Menurut catatan sejarah, Kerajaan Sran bernuansa agama Islam, sehingga dibangun masjid Kaimana sebagai simbol Islam saat masa itu. Saat masa perkembangan islam di sana, Raja Sran sendirilah yang menjadi imam bagi rakyatnya. Hingga abad ke-19 saat perpindahan pusat kerajaan, raja mendatangkan warga keturunan Arab dari Maluku untuk menggantikannya menjadi Imam di Kaimana. Ia mengambil kebijakan ini karena warga Kaimana saat itu belum siap untuk menjadi imam.
Masjid Kaimana terletak tak jauh dari pelabuhan besar Kaimana. Bagian bangunan masjid ini memiliki delapan pilar berpucuk warna emas mengelilingi satu kubah utama dengan balutan warna senada. Warna bangunan masjid didominasi warna putih. Pemandangan sekitar masjid terdapat pemandangan laut serta rumah-rumah penduduk. Masjid sudah dipugar beberapa kali sehingga masih terlihat apik hingga saat ini.
Dari laman resmi Kementrian Pariwisata Masjid Agung Baiturrahman Kaimana disebut sebagai salah satu sisa peninggalan kerajaan Islam Sran Eman Muun. Kerajaan Islam yang pernah Berjaya di Pulau Adi, Laut Arafuru. Peninggalan-peninggalan lain seperti istana dan benteng tidak dapat ditemui lagi karena telah dihancurkan oleh bangsa barat saat masa penjajahan.
Menurut catatan sejarah, Kerajaan Sran bernuansa agama Islam, sehingga dibangun masjid Kaimana sebagai simbol Islam saat masa itu. Saat masa perkembangan islam di sana, Raja Sran sendirilah yang menjadi imam bagi rakyatnya. Hingga abad ke-19 saat perpindahan pusat kerajaan, raja mendatangkan warga keturunan Arab dari Maluku untuk menggantikannya menjadi Imam di Kaimana. Ia mengambil kebijakan ini karena warga Kaimana saat itu belum siap untuk menjadi imam.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah dengan adanya kerajaan soilolof di
nussantara yang tepatnya di di desa Sailolog,
selatan Salawati dan satiu dari empat kerajaan di Pulau Raja Ampat, Papua kita
dapat menyimpulkan bahwa adanyan toleransi yang sangat tinggi di daerah papua.
Daftar Pustaka